Selasa, 20 Maret 2012


MATERI LAYANAN BK KARIR
RENCANA STUDI LANJUT

SMA sebagai salah satu lembaga pendidikan, bertujuan mendidik siswa yang dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. SMA berbeda dengan sekolah kejuruan, sesuai dengan tujuan lembaga tersebut, maka siswa SMA perlu membuat rencana kelanjutan studi. Dengan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tentunya kesempatan memperoleh pekerjaan yang lebih baik akan semakin semakin besar pula. Apabila saat ini tidak bisa dipungkiri, persaingan begitu ketat untuk mencari pekerjaan. Disamping itu, di dalam agama dikatakan bahwa setiap insan wajib menuntut ilmu sepanjag hayat; usaha berfikir dan mengoptimalkan fungsi pikir akan mendatangkan pahala yang besar, kemiskinan sangat beresiko besar kepada kekufuran (melemahnya/hilangnya keimanan)
Perguruan tinggi yang tepat bukan berarti mahal dan terkenal. Namun yang sesuai dengan minat, kemampuan akademis, serta kondisi sosial ekonomi, disamping kredibilitas dan perguruan tinggi yang bersangkutan. Di bawah ini akan dikemukakan berbagai informasi mengenai perguruan tinggi. Simaklah informasi tersebut dengan baik, kemudian kerjakan tugas sesuai dengan petunjuk.
1.    Status dan Akreditasi Perguruan Tinggi
Dilihat dari statusnya perguruan dibagi dua: Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Perguruan tinggi negeri adalah perguruan yang sikelola oleh pemerintah baik dibawah Departemen Pendidikan Nasional maupun dibawah Departemen lain milik pemerintah. Perguran tinggi swasta adalah perguruan tinggi yang dimiliki dan dikelola oleh perorangan atau kelompok/yayasan tertentu. Umumnya, perguruan tinggi negeri mendapat subsidi dari pemerintah dalam pengelolaan pelaksanaan pendidikan. Lain hanya dengan perguruan tinggi swasta menjadi tanggung jawab perguruan tinggi yang bersangkutan sepenuhnya.
Akreditasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi, baik negeri dan swasta.
Ada dua jenis akreditasi yang diberikan pemerintah kepada program studi di perguruan tinggi:
-    Status terdaftar, diakui atau disamakan- diberikan kepada program studi perguruan tinggi swasta
-    Status terakreditasi atau Nir-akreditasi- diberikan kepada semua perguruan tingi
2.    Jalur dan Jenjang Pendidikan di Perguruan Tinggi
Ada dua jalaur pendidikan di Indonesia, yaitu jalur akademik dan jalur profesional. Jalur akademik (biasanya disebut jenjang sarjanan/SI). Lebih menenkankan pada penguasaan ilmu pengetahuan serta pengembangannya. Setelah lulus dari jalur ini, mahasiswa berhak memperoleh gelar dan terbuka kesempatan untuk terus melanjutkan ke jenjang yang leih tinggi (pasca sarjana). Masa studi program sarjana minimal 8 semester.
Jalur pofesioanl (sering disebut jenjang diploma) menekankan pada penerapan keahlian tertentu. Mahasiswa diarahkan pada peningkatan kemampuan atau keterampilan kerja, serta mengutamakan aplikasi ilmu dan teknologi. Setelah lulus mahasiswa memperoleh sebutan profesional, serta siap memasuki dunia kerja. Masa studi program diploma umumnya 2 semester untuk D1, 4 semester untuk D2, dan 6 semester untuk D3.
3.    Jenis Perguruan Tinggi
Secara umum perguruan tinggi di Indonesia dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu: Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi dan Politeknik. Masing-masing jenis memiliki karakteristik yang berbeda.
a.    Universitas, menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/atau profesional (diploma) dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan tertentu. Universitas memiliki program studi paling beragam, mulai dari eksakta sampai sosial.
b.    Institut, menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan /atau (profesional) dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu,  misalnya Institut Pertaian Bogor, Institut Teknolgi Bandung, dan sebagainya.
c.    Sekolah tinggi, menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/ atau profesinal (diploma) dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu. misalnya Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STIMIK). Sekolah Tinggi Akuntasi Negara (STAN), dan sebagainya
d.    Akademi, meyelenggarakan program pendidikan profesional dalam satu atau sebagaian cabang ilmu pengetahuan tertentu. misalnya akademi bahasa, akademi sekertaris, akademi perawat dan sebagainya.
e.    Politeknik, menyelenggarakan program pendidikan profesional (diploma) dalam satu atau sebagian cabang ilmu pengetahuan tertentu, misalnya politeknik elektro, politeknik manufaktur dan sebagainya.
4.    Sistem Penerimaan Mahasiswa
Setiap perguruan tinggi mempunyai cara tersendiri dalam menjaring mahasiswa. Secara garis besar sistem penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri dilaksanakan secara non test (penelusuran bakat, minat, dan kemampuan). Tes (ujian saringan masuk) yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan, dan SPMB
Sistem penerimaaan mahasiswa secara tes dilaksanakan melalui penelusuran bakat, minat dan kemampuan dari calaon mahasiswa. Biasanya perguruan tinggi akan mengirimkan undangan (edaran) tentang penerimaan mahasiswa secara non tes kepada sekolah menengah atas dengan persyaratan tertentu. Adanaya persyaratan nilai minimum pada mata pelajaran tertentu, atau memiliki prestasi pada bidang seni/olah raga dan lain-lain. Istilaah yang dipergunakan oleh setiap perguruan tinggi dalam penerimaan mahasiswa baru secara non tes berbeda-beda. Seperti PMDK (penelusuran minat dan kemampuan) untuk UNJ. PPKB (program pemerataan kesempatan  belajar) untuk UI. PSSB (program seleksi siswa bepotensi) untuk Undip. PBUD (penelusuran bibit unggul daerah) untuk UGM dsb.
5.    Sistem belajar di perguruan tinggi
Sistem belajar di perguruan tinggi berbeda dengan di SMA, terutama dalam metode belajar mengajarnya. Di SMA, siswa menerima banyak sekali mata pelajaran, tetapi di perguruan tinggi mahasiswa mendapat mata kuliah lebih berfokus pada jurusan atau program studi yang dipilihnya, kecuali mata kuliah umum yang wajib bagi mahasiswa tahun pertama seperti agama dan budaya. Sistem belajar di perguruan tinggi dikenal dengan sistem kredit semester (SKS), yaitu cara untuk mengukur beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, maupun penyelenggara program dalam satuan kredit. Satu SKS meliputi kegiatan pendidikan selama 45-50 menit perminggu. Untuk berhasil lulus setiap jenjang pendidikan harus menyelesaikan jumalh SKS yang berbeda:
Program diploma 1 (D1), jumlah SKS 40-50, lama studi 2-4 semester
Program diploma 2 (D2), jumlah SKS 80-90, lama studi 4-6 semester
Program diploma 3 (D3), jumlah SKS 110-120, lama studi 8-10 semester
Program diploma 4 D4), jumlah SKS 144-160, lama studi 8-14 semester
Program sarjana (SI), jumalah SKS 144-160, lama studi 8-14 semester
6.    Perguruan Tinggi Kedinasan
Perguruan tinggi kedinasan adalah perguruan tinggi dibawah departemen lain selain departemen pendidikan nasional. Umumnya lulusan perguruan tinggi kedinasan langsung terkait dengan departemen bersangkutan, sehingga banyak yang bisa langsung mendapatkan pekerjaan tanpa harus proses tes lagi.
7.    Mengikuti kursus/pelatihan
Seandainya anda memilih tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, ada alternatif lain yang dapat anda pilih untuk meningkatkan life skill dan dapat modal utuk bekerja atau berwiraswasta yaitu dengan mengikuti kursus atau keterampilan.

2 komentar:

  1. Balasan
    1. (email anda masuk spam)
      - tulisan artikel dirapikan lagi
      - apabila artikel dari orang lain,sertakan namanya, dan anda perlu mengembangan sendiri agar tidak terjadi plagiasi
      - tambahkan warna dalam tulisan & jenis font yang mudah di baca oleh siswa

      Hapus