Selasa, 13 Maret 2012


SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
SMP NEGERI 1 AMBARAWA


Kelas                                       : VII A
Semester/Tahun                       : II/2011-2012
Waktu Pelaksanaan                 : Rabu, 7 Maret 2012
Alokasi Waktu                        : 1 X 45 menit
Tempat                                    : Ruang Kelas VIIA
Layanan/Bidang Bimbingan   : Penguasaan konten/Bimbingan Belajar
Judul/Spesifikasi Layanan      : Beberapa cara untuk menumbuhkan rasa optimis dalam belajar
Fungsi Layanan                       : Pemahaman

A. Tujuan Khusus                   : Siswa mengerti apa yang dimaksud dengan rasa optimis dalam belajar dan dapat menumbuhkan rasa optimis belajar pada dirinya (nilai disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, tanggung jawab)
B. Materi Layanan                  : Terlampir
C. Metode                               : Ceramah, diskusi dan permainan
D. Kegiatan Awal                   :
Guru menciptakan kondisi kelas yang kondusif sebelum memulai melaksanakan kegiatan bimbingan
Guru melakukan kegiatan apersepsi
Guru menyampaikan topik dan tujuan yang akan dibahas pada pertemuan ini
Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
Guru memberikan ceramah tentang pemgertian dan cara menumbuhkan rasa optimis dalam belajar
Guru menjelaskan pedoman permainan “menumbuhkan rasa optimis dalam belajar”
2. Elaborasi
Guru membagi kelompok untuk permainan “menumbuhkan rasa optimis dalam belajar”
Siswa mengikuti pedoman permainan dan melaksanakan kegiatan permainan
3. Konfirmasi
Guru memberikan pedoman diskusi tentang permainan yang telah dilaksanakan
Siswa mempresentasikan hasil diskusi
Kegiatan Akhir
Guru memberikan kesimpulan dari hasil diskusi siswa
Guru memberikan harapan terhadap materi layanan yang telah diberikan

E. Alat dan Media : Kertas pedoman diskusi dan permainan
F. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut
Penilaian Proses:
Guru mengobservasi proses kegiatan layanan
Penilaian Hasil
• Penilaian Laiseg
Menilai berapa banyak siswa yang berhasil menumbuhkan rasa optimis belajar dalam permainan?
• Penilaian Laijapen
Memberikan latihan kembali pada siswa yang tidak berhasil menumbuhkan rasa optimis belajar dalam permainan
• Penilaian Laijapang
Memantau perkembangan siswa yang tidak berhasil menumbuhkan rasa optimis belajar dalam permainan
Tindak Lanjut
Memberikan layanan konseling pada siswa yang tidak berhasil “menumbuhkan rasa optimis belajar dalam permainan”
G. Keterkaitan Layanan dengan Kegiatan Pendukung : Himpunan Data
H. Sumber : http://animenekoi.blogspot.com/2012/01/satlan-beberapa-cara-untuk-menumbuhkan.html
I. Biaya : -
J. Catatan Khusus : -

Ambarawa, 9 Maret 2012
Mengetahui
Kepala Sekolah Perencana Layanan

_________________ _________________

Lampiran 1
MATERI LAYANAN
BEBERAPA CARA UNTUK MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR

A.    Apa sih yang namanya semangat dalam belajar itu?
Semangat merupakan dasar yang pertama, yang mendasari konsep yang lain. Dia adalah bahan bakar bagi konsep yang lain. Dia sendiri mungkin tidak cocok untuk disebut konsep. Dia adalah penyebab bagi mampu bergeraknya mesin konsep. Seberapapun hebatnya suatu konsep tidak akan berjalan dan dijalankan tanpa adanya semangat ini. Maka adalah penting sekali untuk memiliki semangat yang luar biasa, yang tidak pernah padam, dam selalu ada di setiap saat.
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur.
B.    Bagaimana sih cara menumbuhkan rasa semangat dalam belajar ?
semangat dalam belajar tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu, agar diri kita atau siapa pun juga yang menginginkan semangat untuk belajar dapat bersemangat.
Kalau anda tiba-tiba kehilangan mood untuk belajar, cobalah beberapa langkah berikut ini :
1.    Lakukan refreshing sebentar, bisa dengan bermain game favorit, update status di jejaring sosial semacam facebook atau twitter, atau jalan-jalan keluar rumah bentar. Tapi yang perlu diingat adalah : jangan terlalu lama refreshingnya.
2.    Setelah itu, sebelum kembali belajar, katakanlah pada diri anda tiga hal berikut:
a)    Ilmu pengetahuan saya hari ini lebih baik dari hari kemarin.
b)    Setelah belajar, saya akan lebih banyak tahu dari yang saya ketahui kemarin.
c)    Setiap menit yang saya habiskan untuk belajar, akan membantu saya mencapai tujuan hidup.
3.    Bergaul dengan orang yang giat belajar, pernah dengar kan analogi orang yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat harumnya minyak wangi. Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita. Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar. Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah prestasi.
4.    Belajar apapun, pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain-lainnya.
5.    Belajar dari internet, kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat, pikiran, dan memotivasi diri.
6.    Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif, di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.
7.    Cari motivator, kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani hidup. Misalnya: teman, pacar, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa melakukan hal serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat membantu mengarahakan atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi.

Lampiran 2
Pedoman Permainan
Buatlah lingkaran. Peserta diminta untuk mengambil 2 lembar kertas A4. kertas tersebut di tempel di punggung teman di sebelah kanannya. Setiap peserta membawa satu spidol. Tanyakan pada teman yang ada di sebelah kanan tersebut tentang nama panggilannya. Tulislah menurun nama panggilan tersebut di kertas yang tertempel di punggung si pemilik nama (teman yang ada di kanan).
Lakukanlah permainan angin bertiup untuk mengacak peserta. Sebelumnya, fasilitator menyiapkan tempat-tempat hinggap dari masing-masing peserta. Katakan “angin bertiup ke arah orang yang memakai kacamata”. Lakukan sampai teracak.
Minta peserta untuk mengamati satu sama lain selama proses berlangsung. Lakukan 1 menit. Kemudian, peserta secara acak menuliskan kesan yang ada pada temannya dengan cara menuliskan kesan tersebut sesuai nama yang tertempel di punggung. Fasilitator menyiapkan contoh isian kertas. Contohnya:
B = Baik
U = Udik
D = Diam dan pemalu
I = Idaman
Minta peserta untuk membuat sekreatif mungkin.
Setelah itu menulis di punggung masing-masing orang, kembali ke lingkaran. Fasilitator menerangkan tentang Inbound. Inbound adalah cara melihat ke dalam diri sendiri, kita berkenalan dengan diri sendiri.
Bagikan kertas kepada peserta untuk menuliskan Satu Kata saja yang dapat mewakili karakter dirinya sendiri. Mintalah peserta untuk merenung memikirkan tentang karakter diri atau siapa kita sebenarnya.
Setelah selesai, bandingkan dengan kesan oleh orang lain melalui tulisan yang dibuat di punggung. Apakah ada kesamaan? Ajak peserta diskusi selama 2 menit.
Setelah melakukan inbound, sekarang minta peserta untuk melihat ke sekeliling di dalam kelas. Melihat semuanya. Tetap berdiri membentuk lingkaran. Tanyakan: “ruangan apa ini?”, “kenapa kita ada di sini?”. Ulangi dua kali pertanyaan ini. tidak ada diskusi pada sesi ini. pertanyaan tidak perlu dijawab secara verbal, cukup dalam hati masing-masing.
Kemudian, tanyakan lagi: “apakah anda semua memiliki optimisme terhadap apa yang akan kita lakukan ini?” “seberapa besar optimisme itu?” (gunakan skala 10 untuk mengukur optimisme ini).
“apa yang anda harapkan dari permainan ini?”
Minta peserta untuk merenung 1 menit, kemudian bagikan  kertas HVS dan spidol dan mintalah mereka menulis tentang apa yang dipikirkan tersebut. Tulis dengan huruf kapital dan berukuran besar. Terangkan juga untuk menggunakan peraturan “menulis harus huruf kapital. Tidak boleh lebih dari 7 kata. Gunakan SPOK. Tulis dengan ukuran yang besar yang bisa dibaca dari arah mana saja dalam ruangan”. Tempel kertas-kertas yang sudah ditulis dan bacalah bersama.

Lampiran 3 
 Pedoman Diskusi Kelompok
1. Apa yang kamu peroleh dari permainan “menumbuhkan rasa optimis dalm belajar”?
2. Apa yang membuat kamu bisa menumbuhkan rasa optimis dalam belajar? (diisi oleh yang berhasil berkonsentrasi”?
3. Apa yang membuat kamu tidak bias menumbuhkan rasa optimis dalam belajar? (diisi oleh yang belum berhasil berkonsentrasi”?
4. Bagaimana perasaanmu mengikuti permainan “menumbuhkan rasa optimis dalam belajar”?
Lampiran 4
Pedoman Observasi
Aspek yang diamati Jumlah                                                                : 40 oramg
Siswa yang mengobrol saat materi disampaikan                                 : 5 orang
Siswa yang bertanya                                                                           : 10 orang
Siswa yang tidak mampu menjelaskan pedoman permainan              : 2 orang
Siswa yang mengikuti permainan                                                       : 10 orang
Siswa yang berpartisipasi dalam diskusi kelompok                            : 3 orang
Kelompok yang mengungkapkan hasil diskusi                                   : 1 kelompok
Siswa yang belum berhasil dalam menumbuhkan rasa optis belajar dalam permainan : 2 orang


LAPORAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR

Judul/Spesifikasi Layanan : Menumbuhkan rasa optomis dalam belajar
Kelas : VII A SMP NEGERI 1 AMBARAWA
Waktu Pelaksanaan : Rabu, 7 Maret 2012
Hasil
Kegiatan awal diceritakan
Guru menciptakan kondisi kelas yang kondusif sebelum memulai melaksanakan kegiatan bimbingan, melakukan kegiatan apersepsi dan menyampaikan topik serta tujuan yang akan dibahas pada pertemuan ini

Kegiatan inti diceritakan
Guru memberikan ceramah tentang pemgertian dan cara menumbuhkan rasa optimis dalam belajar
Guru menjelaskan pedoman permainan “menumbuhkan rasa optimis dalam belajar”, membagi kelompok untuk permainan “menumbuhkan rasa optimis dalam belajar”, dan siswa mengikuti pedoman permainan dan melaksanakan kegiatan permainan

Kegiatan akhir diceritakan
Guru memberikan kesimpulan dari hasil diskusi siswa dan memberikan harapan terhadap materi layanan yang telah diberikan
Hasil penilaian proses diceritakan
Guru mengobservasi proses kegiatan layanan
Hasil penilaian laiseg diceritakan
Menilai berapa banyak siswa yang berhasil menumbuhkan rasa optimis belajar dalam permainan?
Hasil penilaian laijapen diceritakan
Memberikan latihan kembali pada siswa yang tidak berhasil menumbuhkan rasa optimis belajar dalam permainan
Hasil penilaian laijapang diceritakan
Memantau perkembangan siswa yang tidak berhasil menumbuhkan rasa optimis belajar dalam permainan
Tindak lanjut
Memberikan layanan konseling pada siswa yang tidak berhasil “menumbuhkan rasa optimis belajar dalam permainan”



 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar